Sabtu, 11 April 2015

Ensiklopedia Islam


1.       Kisah Nabi Musa AS dan Kehancuran Raja Fir’aun

a
Allah SWT menurunkan azab pada umat manusia yang menyekutukan dan menentang kekuasaannya. Allah sengaja mengirim Rasul-Nya untuk memberi peringatan pada kaum yang durhaka. Kisah nabi-nabi terdahulu digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai pelajaran bagi umat Nabi Muhammad SAW.

Kisah Nabi Musa AS

Nabi Musa saat bayi sengaja dibuang oleh ibunya ke Sungai Nil untuk menghindari kekejaman Raja Firaun. Karena berdasarkan ramalan ahli nujum, kejayaan Raja Firaun akan dihancurkan oleh seorang anak laki-laki yang lahir dari kaum Bani Israil.

Tapi Allah berkehendak lain, bayi Musa yang hanyut di sungai justru ditemukan oleh istri Raja Firaun,  kemudian diasuhnya. Setelah dewasa Musa meninggalkan Mesir dan di Bukit Tursina, Musa diangkat  Allah menjadi Rasul.

Allah berfirman dalam surat Al-A’raf :

“Hai Musa sesungguhnya Aku memilih kamu lebih dari manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, oleh karena itu berpegang teguh kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.” (QS Al-A’raaf : 142)

Fir’aun tetap tak mau bertobat, meskipun mukjizat kenabian telah ditunjukkan Nabi Musa. Tongkat berubah menjadi ular dan memakan ular-ular kecil buatan para ahli sihir kerajaan.

“Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu (menjadi ular). Dan ia menarik tangannya (dari dalam saku bajunya) maka tiba-tiba tangan itu menjadi putih (bersinar) bagi orang-orang yang melihatnya.” (QS. Asy-Syu’ara : 33)

Azab Bagi Fir’aun

Peradaban Mesir kuno mengalami kejayaan pada masa Ramses Yang Agung, Fir’aun ke-3 dari Dinasti ke-19. Pada masa kejayaan ia banyak membangun kota, kuil dan monumen. Salah satu kehebatan peradaban Mesir kuno adalah Piramida. Hingga kini ada sekitar 30 piramida yang sudah ditemukan. Piramida terbesar adalah Piramida Khufu, tingginya 480 kaki dibangun di atas lahan 25 hektar. Piramida tersusun dari batu kapur berbentuk balok beratnya 2,5 ton. Piramida diperuntukkan sebagai makan raja dan ratu, selain piramida juga dibangun Spinx sebagai simbol kekuasaan raja.

Karena kesombongannya inilah Raja Fir’aun Ramses II mengaku sebagai Tuhan. Dalam Surat Al-Qashah disebutkan bahwa Firaun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi, ia menjadikan penduduknya berpecah-belah dengan menindas segolongan dari mereka. Menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang-orang yang membuat kerusakan.

“Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah-belah dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak lelaki meraka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashah : 4)

Dan Musa diutus Allah untuk menyelamatkan kaum Bani Israil dari kekejaman Fir’aun dan membawanya keluar dari Mesir. Pasukan Fir’aun saat itu berusaha mengejarnya. Inilah saatnya azab Allah diturunkan. Setelah Nabi Musa membelah lautan sebagai jalan pelarian bagi kaumnya, tiba-tiba lautan kembali menyatu dan menenggelamkan Fir’aun. Saat tenggelam inilah Fir’aun mengaku beriman, namun Allah menolak tobat Fir’aun seperti yang dinyatakan Allah dalam Surat Yunus, “Apakah sekarang kamu baru percaya padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.”

“…saat Fir’aun telah hamper tenggelam berkatalah dia: ‘Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (QS. Yunus : 90)

“Apakah sekarang kamu baru percaya padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Yunus : 91)

Seperti janji Allah dalam Surat Yunus ayat 92, jasad Fir’aun diselamatkan dan masih utuh hingga saat ini sebagai pelajaran bagu umat-umat setelahnya.

“Maka pada hari ini kami selamatkan jasadmu agar engkau menjadi pelajaran orang-orang setelahmu, tapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan kekuasaan Kami.” (QS. Yunus : 92)

Ribuan tahun setelah kisah eksodus dan terbelahnya Laut Merah, para ilmuwan dari Amerika mengungkapkan peristiwa seperti ini bisa terjadi di Laut Merah. Seperti dalam simulasi computer yang mereka lakukan, jika air timur berhembus sangat kuat selama 12 jam bisa menyibak lautan dan menjadi sebuah jalan seperti dalam kisah Nabi Musa.

Kaum Bani Israil yang diselamatkan Nabi Musa AS adalah suatu kaum yang dilukiskan dalam Al-Qur’an sebagai kaum yang keras kepala, membangkang, pesimis, tamak, pengecut, suka menghina dan mengolok-olok Nabinya. Allah menyebut Bani Israil hingga 43 kali dalam Al-Qur’an.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa, maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.” (QS. Al-Ahzab : 69)

Bani Israil Dulu dan Kini

Kaum Bani Israil hidup pada 2.500 Sebelum Masehi, mereka merupakan keturunan dari Nabi Yakub. Mereka terbagi 12 suku, antara lain keturunan Yahuda yang saat ini disebut kaum Yahudi.

Pada tahun 1948 kaum Yahudi yang hidup terpisah-pisah akhirnya mendirikan Negara Israil dan menjajah Bangsa Palestina dengan kejam. Kekejaman Bangsa Israil ini sudah dijelaskan dalan Surat Al-Isra’ ayat 4, Allah berfirman bahwa kamu kaum Bani Israil akan membuat banyak kerusakan di muka bumi dan kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.

“Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS. Al-Isra’ : 4)

Yerussalem Kota Suci Tiga Agama

Yerussalem menjadi kota suci bagi 3 agama: Kristen, Yahudi dan Islam. Nabi Isa lahir di Yerusalem dan disalib di Bukit Golgota. Yahudi memiliki tembok ratapan yang merupakan sisa-sisa kejayaan mereka.

Disinilah berdiri Masjidil Aqsa yang terkait dengan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad. Tidak jauh dari Masjidil Aqsa berdiri Dome of the Rock tempat batu melayang. Diyakini batu ini ingin mengikuti Rasul saat melakukan Mi’raj ke Sidratul Muntaha, namun ditahan oleh kaki Rasul.

Kawasan yang disebut Baitul Maqdis atau rumah yang disucikan Allah saat ini dikuasai tentara Israil. Disekitar Dome of the Rock didirikan Masjid As-Sakhrah untuk mengelabuhi umat Islam, seolah-olah inilah Masjidil Aqsa. Karena dibawah Masjid Aqsa mereka tengah menggali terowongan untuk mendirikan kuil Salomon.

Inilah agenda terpenting umat Islam dunia untuk membebaskan Baitul Maqdis dari cengkraman Israil.

Selanjutnya akan kami hadirkan ragam dakwah Islam yang menjadi ciri penyebaran Islam di Indonesia.